Jumat, 30 Maret 2018

MENGATASI RASA PANIK MENJELANG UN

Menghadapi sesuatu yang berat biasanya akan menimbulkan sensasi rasa cemas, panik, takut, tegang, gelisah, gundah gulana, dan lain sebagainya yang rasanya sangat tidak nyaman. Sesuatu yang berat itu salah satunya adalah ketika kita akan menjalani suatu ujian, tes dan kompetisi lomba. Tidak hanya berlaku untuk anak-anak dan remaja yang duduk di bangku sekolah dan kuliah saja, namun juga untuk orang-orang dewasa juga terkadang harus menghadapi situasi tersebut. Tes wawancara, ujian kenaikan jabatan dan kompetisi lomba antar perusahaan adalah beberapa contoh untuk yang orang dewasa.

Manusia yang hidup pada masyarakat yang berperadaban dengan sistem sosial yang baik umumnya cepat atau lambat akan dihadapkan pada situasi yang membuat cemas, gugup, khawatir dan takut akan suatu ujian, tes atau lomba. Kualitas kemampuan seorang akan diuji untuk tujuan tertentu atau bisa juga untuk menentukan satu atau lebih orang yang terpilih dari banyak orang. Rasa yang kurang menyenangkan tersebut memang merupakan sifat dasar yang umumnya dimiliki oleh seorang manusia normal. Tanpa adanya rasa takut, cemas, tegang, gugup, dan lain sebagainya, maka kesehatan rohaninya bisa dipertanyakan.

Jika memang tidak bisa dihindari, maka ada beberapa tips cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir, mengurangi rasa takut, gugup, tegang, cemas, dan lain sebagainya menjelang dilakukannya ujian, tes, kompetisi lomba, dan lain-lain :

1. Berkumpul dengan Orang-Orang yang Santai

Saat mau ujian atau tes biasanya akan para pesertanya akan terpecah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang memanfaatkan waktu sebaik dan seefektif mungkin untuk belajar materi yang akan diujikan serta kelompok yang lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk menenangkan diri sebelum ujian atau tes dilakukan. Jika anda tidak mau pusing atau stres di awal, maka sebaiknya anda selalu berada di dekat kolompok yang menenangkan diri tanpa banyak membahas masalah materi pelajaran. Jauhi orang-orang yang gemar membahas materi yang akan mungkin keluar saat ujian nanti agar anda tidak terkena pengaruhnya.

2. Tidak Belajar Untuk Mempersiakan Diri Lagi

Manfaatkan waktu yang tersisa sebelum ujian/tes dimulai untuk santai serta melarang diri sendiri untuk belajar atau membahas materi ujian. Carilah tempat yang paling tenang dan nyaman untuk menikmati saat-saat santai. Boleh-boleh saja mengajak teman kita yang juga ingin santai sebelum ujian agar bisa berbicara dengan topik obrolan ringan di luar materi yang diujikan.

3. Melakukan Aktivitas yang Menghibur Diri

Pada saat santai kita bisa melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan yang menghibur tanpa mengganggu orang lain yang ada di sekitar kita untuk melupakan sejenak ujian atau tes yang akan berlangsung. Aktivitas atau kegiatan tersebut bisa berupa main game di handphone, laptop atau ipad, chatting jejaring sosial lewat ponsel pintar, mendokumentasikan diri sendiri dan teman-teman yang lain saat mau ujian, menelepon teman yang lain, makan minum di kantin, nonton televisi, dan lain sebagainya.

4. Meyakini Bahwa Persiapan Telah Sempurna

Untuk bisa yakin dan percaya diri, kita harus mempersiapkannya jauh-jauh hari. Semua itu tidak akan mudah untuk bisa dijalani dengan baik tanpa persiapan yang cukup matang. Sebelum ujian kita harus belajar dengan baik dan benar setiap hari untuk menghindari belajar dengan sistem kebut semalam (SKS). Sebelum ujian pun juga harus dipersiapkan kelengkapan-kelengkapan yang dibutuhkan seperti alat tulis, pakaian, bukti/kartu tanda peserta ujian/tes/lomba, uang saku, kendaraan, dan lain sebagainya.

5. Banyak Berdoa dan Berserah Diri Pada Tuhan

Yang terpenting dari semua ini adalah kita harus menyerahkan diri kita seutuhnya kepada Sang Khalik Allah SWT karena diriNyalah yang memiliki kuasa untuk membuat gagal atau berhasil diri kita pada tes atau ujian yang akan dilaksanakan. Usaha dan doa adalah satu-satunya cara terbaik untuk mempersiapkan semua itu. Apapun hasilnya terima dan syukuri dengan lapang dada. Apapun yang terjadi berarti adalah kehendakNya.

Sekian terima kasih, apabila ada tambahan bisa anda tambahkan lewat kolom komentar di bawah ini.

KARYA TULIS ILMIAH

Apa sih karya tulis ilmiah itu? Pertanyaan itu mungkin adalah pertanyaan yang paling sering muncul ketika ada yang menyinggung istilah tersebut. Banyak di antara kita yang bertanya apa sebenarnya karya tulis ilmiah itu?

Secara umum, pengertian karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah. Penelitian tersebut dilakukan oleh seseoang atau sebuah tim. Dimana penelitian tersebut harus memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Dengan kata lain, karya tulis ilmiah merupakan suatu laporan hasil pengkajian terhadap suatu masalah yang ditulis secara sistematis sesuai kaidah yang berlaku. Karya tulis ilmiah ini juga sering disebut sebagai karya ilmiah atau lebih akrab bahasa kerennya scientific paper.

Apa Saja Sih yang Tergolong dalam Contoh Karya Ilmiah?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membahas mengenai jenis-jenis karya tulis ilmiah. Adapun yang termasuk dalam kategori karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah laporan yang disusun atau ditulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
Contohnya, laporan penelitian yang disusun oleh dosen dan mahasiswa yang ada di universitas. Termasuk juga di dalamnya laporan praktikum, laporan penelitian lapangan dan lain-lain.

2. Artikel
Kita mengenal istilah artikel, bahkan seringkali menjumpai karya tulis ilmiah jenis ini. Khususnya, bagi orang-orang yang bergelut di dunia jurnalistik. Artikel merupakan tulisan yang berisi pendapat yang ditulis secara subyektif oleh penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa.

Akan tetapi dalam konteks kepenulisan ilmiah, artikel adalah karya tulis ilmiah yang dirancang agar dapat dimuat dalam jurnal ilmiah. Oleh karena itu penulisan artikel yang diterbitkan dalam sebuah jurnal ilmiah harus memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku.

3. Makalah
Karya ilmiah yang satu ini tentunya sudah sangat akrab di kalangan akademika. Banyak di antara civitas akademika yang sudah terbiasa dengan karya ilmiah jenis ini. Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang berisi pembahasan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif atas suatu masalah.

Selain itu, makalah biasanya juga disusun atas dasar pemikiran dan analisis logis serta objektif dari suatu masalah atau topik. Hasil pemikiran dan analisis tersebut kemudian ditulis dengan sistematika dan kaidah yang berlaku untuk kemudian disajikan sebagai makalah.

4. Kertas Kerja
Karya tulis ilmiah yang selanjutnya adalah kertas kerja atau work paper. Kertas kerja ini pada dasarnya sama dengan makalah namun work paper disusun dengan analisis yang lebih tajam dan mendalam.

Kertas kerja yang disusun ini nantinya akan dipresentaskan pada lokakarya atau seminar yang dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja tersebut juga akan menjadi acuan untuk tujuan tertentu yang dapat diterima atau ditolak dalam forum tersebut.

5. Skripsi
Jenis karya tulis ilmiah ini, menjadi yang paling populer atau dikenal oleh sebagian besar akademika. Terutama yang tengah menempuh pendidikannya di jenjang S1. Skripsi menjadi salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan gelar sarjana mereka.

Skripsi adalah karya tulis ilmiah dalam bentuk laporan penelitian berskala kecil namun dengan pengkajian secara mendalam. Skripsi ini disusun berdasarkan pendapat dan kesimpulan penulis terhadap teori orang lain atas data yang diperoleh dari penelitian.

Akan tetapi, pendapat dan kesimpulan yang diajukan harus berdasarkan pada data empiris-objektif yang didukung oleh berbagai sumber yang relevan. Penulisannya pun harus memenuhi sistemaika dan kaidah penulisan yang berlaku.

Selain itu, juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dari segi tertentu mengenai suatu aspek yang sesuai bidangnya.

6. Tesis
Pada prinsipnya tesis sama seperti halnya skripsi. Tesis juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelarnya. Hanya saja tesis ini dikhususkan untuk mereka yang tengah menempuh pendidikan S2.

Penelitian yang dilakukan demi menyusun tesis juga lebih mendalam dibandingkan dengan penelitian pada skripsi. Bedanya, tesis merupakan karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

Mengungkapkan pengetahuan baru yang bersifat empirik dan teoritik. Bersifat empirik artinya diangkat dari pengalaman langsung yaitu dengan penelitian ilmiah. Sedangkan bersifat teoritik maksudnya mengandalkan pengujian terhadap teori-teori yang sudah ada.

7. Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun sebagai syarat untuk dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S3. Disertasi ini diperlukan untuk meraih gelar Doktor pada level S3.

Disertasi ini berisi temuan orisinil penulis yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulisnya. Dalil tersebut dibuktikan melalui data-data dan fakta yang valid dengan analisis yang rinci.

Bedanya, dengan dua karya tulis ilmiah sebelumnya adalah penyusunan disertasi bertujuan untuk menyusun sebuah kerangka pengetahuan baru. Penelitian disertasi bersifat sangat mendalam dan diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik.

Sebagai tambahan, jadi garis tebal yang memisahkan pengertian antara skripsi, tesis dan disertasi secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Skripsi
a. Penelitian skripsi hanya menjawab pertanyaan “apa”, artinya hanya mampu menjelaskan tentang apa yang dikaji atau diteliti.
b. Penelitian belum terlalu mendalam jika dibandingkan dengan tesis dan disertasi.
c. Mahasiswa yang mengerjakan skripsi harus selalu mendapatkan bimbingan dengan dosen pembimbing.

2. Tesis
a. Tesis mampu menjawab pertanyaan “apa” dan “mengapa” sebuah penelitian dilakukan.
b. Penelitian bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
c. Peran dosen pembimbing dalam penyusunan tesis sangat terbatas. Dapat dikatakan 80% penyusunan tesis bergantung pada mahasiswa.

3. Disertasi
a. Penelitian disertasi mampu menjawab pertanyaan “apa”, “mengapa” dan “ bagaimana”.
b. Penelitian bersifat sangat mendalam.
c. Hampir keseluruhan proses penyusunan disertasi bergantung pada penulis atau penyusunan.

Contohnya, penelitian tentang pengaruh daun kresen dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Dalam kasus ini skripsi hanya mampu menjelaskan “apakah daun kresen dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes?”.

Pada tesis, pertanyaan yang dapat dijawab selain “apa” tetapi juga “mengapa”. Oleh karena itu, tesis juga dapat menjawab “mengapa daun kresen dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes?”.

Sementara disertasi juga mmampu menjawab pertanyaan “bagaimana”. Jadi, disertasi juga dapat menjawab “bagaimana mekanisme atau cara daun kresen menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Ketujuh jenis karya tulis ilmiah yang disebutkan di atas adalah jenis-jenis yang paling sering kita jumpai. Selain ketujuh karya tulis ilmiah tersebut, ada pula jenis karya tulis ilmiah lain. Karya ilmiah tersebut seperti artikel ilmiah populer, monograf, laporan kasus, laporan tinjuan, referat, resensi, surat pembaca, dan kabilitasi.

Lalu Bagaimana Sifat Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar?
karya ilmiah sekolah
salon.com
Melihat jenis-jenis karya tulis ilmiah yang telah disebutkan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bagaimana sifat dari karya tulis ilmiah itu. Adapun sifat-sifat dari sebuah karya tulis ilmiah itu adalah:

1. Objektif
Sebuah karya tulis ilmiah yang baik haruslah bersifat objektif bahkan sekalipun ditulis dari sudut pandang penulis (subjektif). Jadi yang dimaksud objektif dalam hal ini adalah adanya data-data dan fakta valid yang mendukungnya.

Data dan fakta yang digunakan merupakan kenyataan yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi. Data dan fakta tersebut mampu menampakkan sisi keobjektifan dari sebuah karya tulis ilmiah. Meskipun karya tulis tersebut merupakan berasal dari hipotesis atau pendapat penulis.

Hal ini tentu saja menuntut setiap pernyataan dan kesimpulan yang ada diperoleh dari bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dilakukan agar kebenaran dan keabsahan atau kevalidannya dapat diverifikasi oleh siapa pun. Selain itu, juga bersifat reliabel atau memiliki hasil yang konsisten.

2. Netral
Netral yang dimaksud dalam hal ini adalah bebas dari berbagai kepentingan baik itu kepentingan pribadi atau pun kelompok. Setiap pernyataan dan penilaian yang dicantumkan harus dihindarkan dari hal-hal yang bersifat persuasif.

3. Sistematis
Sistematis merupakan syarat mutlak dari sebuah karya tulis ilmiah. Maksudnya, penulisan atau penyususan sebuah karya tulis ilmiah harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Mulai dari tatacara penulisan hingga urutan penulisan harus memenuhi aturan yang berlaku.

Karya tulis ilmiah yang disusun tersebut dengan kata lain harus memenuhi standar dalam penulisan yang berlaku. Dengan demikian, karya tulis ilmiah tersebut dapat dengan mudah dibaca dan dipelajari.

4. Logis
Sebuah contoh karya ilmiah dalam penulisannya harus menggunakan pola penalaran. Adapun pola penalaran yang biasa digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah pola nalar induktif dan pola nalar deduktif.

Adanya pola penalaran pada sebuah karya tulis ilmiah memudahkan pembaca memahami arah dan pokok bahasan dari karya tulis ilmiah tersebut.

Pola nalar induktif digunakan apabila karya tulis yang disusun, dimaksudkan untuk menyimpulkan suatu fakta atau data. Maksudnya, pola nalar ini digunakan

Sementara pola nalar deduktif digunakan apabila karya tulis ilmiah tersebut dimaksudkan untuk membuktikan suatu teori atau hipotesis.

5. Menyajikan fakta
Sifat yang terakhir dari sebuah karya tulis ilmiah adalah menyajikan fakta. Sebuah karya tulis ilmiah harus menyajikan fakta bukan sebatas emosi atau luapan perasaan. Oleh karena itu pernyataan-pernyataan yang bersifat emosional sebaiknya dihindari ketika menyusun sebuah karya tulis ilmiah.

Bagaimana Langkah-langkah Cara Menyusun Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar?
contoh karya ilmiah yang baik dan benar
mourning-dove.press

Sekarang kita akan membahas bagaimana langkah-langkah dalam membuat karya tulis ilmiah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika seseorang akan menyusun atau menulis sebuah karya tulis ilmiah.

Umumnya, karya tulis ilmiah yang biasa kita jumpai adalah seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Akan tetapi, pada kali ini kita akan mengerucutkan pembahasan kita karya tulis ilmiah secara umum. Yaitu karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan pengkajian terhadap suatu masalah dengan berpedoman pada kaidah penulisan yang ada.

Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk dapat menyusun sebuah karya tulis ilmiah dapat dimulai dari:

1. Penentuan Topik/Tema
Pertama, yang dapat kita lakukan adalah menentuka topik atau tema untuk karya tulis ilmiah kita nantinya. Umumnya, penentuan topik/tema selalu menjadi masalah utama yang dihadapi para penulis. Bahkan untuk karya tulis ilmiah setaraf skripsi pun, bagian ini menjadi salah satu bagian tersulit.

Kesulitan dalam menentukan topik/tema masih sering dihadapi oleh para penulis karya tulis ilmiah. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Sebenarnya, untuk menentukan topik/tema dari sebuah karya tulis ilmiah ada banyak cara yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah berusaha untuk menydari masalah yang terjadi di sekitar kita. Dengan kata lain “kita berusaha mencari masalah” dalam tanda kutip.

Artinya kita berusaha mencari masalah yang terjadi untuk kemudian ditemukan solusinya. Apabila kita sudah menemukan dua hal tersebut maka lengkap sudah topik/tema yang kita butuhkan.

Sebagai contoh, masalah yang ditemukan adalah permasalahan sampah plastik yang kian hari kian menggunung. Dari masalah tersebut kita dapat menumukan solusi yang tepat untuk menanganinya. Maka topik/tema yang dapat ditentukan dari permasalahan tersebut adalah “penanganan masalah sampah plastik”.

Topik/tema juga bisa lahir dari hal-hal sederhana. Contohnya seperti bagaimana cara membersihkan noda pada pakaian putih tanpa harus menggunakan pemutih yang dapat merusak pakaian?

Kemudian kita menemukan fakta bahwa cuka merupakan asam kuat yang dapat melunturkan noda. Sehingga kita dapat berasumsi atau mengemukakan hipotesis bahwa cuka dapat menghilangkan noda pada pakaian putih tanpa merusaknya.

Maka dengan itu, lahirlah sebuah topik/tema untuk karya tulis ilmiah kita. Selanjutnya topik/tema tersebut dapat kita kembangkan menjadi sebuah judul penelitian beserta kerangaka penelitiannya.

Dalam hal ini, bahkan kesulitan dalam menentukan tema juga merupakan masalah yang dapat dijadikan tema sebuah penelitian (karya tulis ilmiah).

Misalnya mengapa banyak orang mengalami kesulitan dalam menentukan tema karya tulis ilmiah? Kemudian apa solusi tepat agar orang memahami cara menentukan tema dengan mudah?

Dengan itu, kita sudah dapat menyusun tema. Yang perlu diingat adalah tema bisa saja lahir dari hal-hal sederhana. Jadi jangan berpikir terlalu rumit terlebih dahulu! Sebagai saran, banyak membaca sumber dan referensi baik itu berupa buku ataupun media massa juga membatu memunculkan ide.

contoh karya ilmiah dosen
alastair-humphreys.com
2. Menyusun Judul dan Abstract Karya Ilmiah yang Sesuai
Dalam contoh karya ilmiah, judul dan abstract biasanya menjadi satu kesatuan. Keduanya sama-sama menggambarkan keseluruhan isi dari karya tulis ilmiah yang disusun. Judul dan abstract ini harus ditulis secara ringkas, padat, dan jelas serta harus mewakili keseluruhan karya tulis yang disusun.

Perlu dijadikan catatan pula, bahwa penulisan judul biasanya terdiri dari 8 – 15 kata. Biasanya, dengan keriteria tersebut penulisan judul menjadi lebih rinci, namun tidak terlalu panjang ataupun terlalu pendek.

Hal yang perlu dijadikan catatan yaitu, abstract biasanya ditulis menggunakan Bahasa Inggris. Meskipun beberapa diantaranya tetap menggunakan Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar siapa pun yang membaca dapat memahami keseluruhan karya dengan membaca abstract-nya.

Intinya, abstract merupakan penggambaran ringkas dari keseluruhan karya tulis ilmiah yang disusun. Meskipun demikian ada beberapa jenis karya tulis ilmiah, seperti makalah, yang tidak mensyaratkat adanya abstract.

Pada abstract yang dtulis sudah harus mencantumkan latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung, metode, pembahasan, dan kesimpulan. Semua itu harus dinarasikan dalam bahasa yang ringkas dan mudah dipahami.

Biasanya penulisan abstract ini bahkan dibatasi jumlah katanya antara 250 – 500 kata. Selain itu, abstract biasanya juga ditulis dengan format satu spasi serta mencantumkan kata kunci pencarian yang mewakili abstract.
Berikut dalah contoh penulisan judul dan abstract pada karya tulis ilmiah:

1. Contoh Judul dan Abstract Karya Ilmiah 1

PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DENGAN METODE FOAM MAT DRYING
ABSTRAK

Ampas tahu merupakan limbah padat yang diperoleh dari proses pembuatan tahu berbahan dasar kedelai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah ampas tahu yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu per tahun tercatat 731.501 ton.
Jumlah yang cukup besar tersebut sampai saat ini masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pada 100 gram ampas tahu terkandung energi 393 kal; air 4,9 gram; protein 17,4 gram; lemak 5,9 gram; karbohidrat 67,5 gram; mineral 4,3 gram; kalsium 19 gram; fosfor 29 gram; zat besi 4 mg dan vitamin B 0,2 mg.
Berdasarkan kandungan karbohidrat yang tinggi, ampas tahu berpotensi untuk dijadikan sebagai SEREALITA (Sereal Limbah Tahu) sebagai menu sarapan pagi sehat karena karbohidrat berperan besar dalam pembentukan energi, serta kandungan protein yang mampu berperan sebagai zat pembangun.
Pembuatan SEREALITA diawali dengan pembuatan tepung ampas tahu yang dikeringkan dengan metode foam mat drying dimana menggunakan putih telur sebagai pembuih dan mampu mempertahankan mutu produk.
2. Contoh Judul dan Abstract Karya Ilmiah 2

POTENSI MR. NEEMS SEBAGAI PEMBASMI APHIDS (Aphis Gossypii) PADA TANAMAN HORTIKULTURA YANG RAMAH LINGKUNGAN
Abstrak

Mimba (Azadirachta indica A. Juss) atau Neems adalah tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati karena mengandung beberapa komponen aktif antara lain azadirachtin, salannin, azadiradion, salannol, gedunin, nimbinen dan deacetyl nimbinen. Diketahui bahwa daun mimba memiliki tingkat efektifitas yang tinggi dan berdampak spesifik terhadap organisme pengganggu.
Begitu juga biji mimba memiliki kandungan bahan aktif pestisida. Dari beberapa komponen aktif tersebut, ada empat senyawa yang diketahui berfungsi sebagai pestisida yaitu azadirachtin, salannin, nimbinen dan meliantriol sebagai insektisida, bakterisida, fungisida, akarisida, nematisida dan virusida. Beberapa kutu daun atau biasa dikenal “aphids” dapat mendistorsi dedaunan dan bunga tanaman sehingga lambat pertumbuhannya.
Kutu daun mengeluarkan eksudat manis yang lengket pada daun. Azadirachtin yang terkandung dalam tumbuhan mimba terbukti dapat mengurangi jumlah kutu daun. Azadirachtin tidak langsung mematikan serangga tetapi memodifikasi cara kehidupannya, sehingga serangga tidak aktif lagi.Selain itu, penggunaan mimba sebagai pestisida alami juga dapat mengatasi masalahpencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida sintetis.
3. Menulis Bagian Inti
Masuk ke bagian inti dari sebuah contoh karya ilmiah. Bagian inti dari sebuah karya tulis ilmiah ini biasanya dibagi dalam beberapa bab, yaitu antara bab 1 hingga bab 5 atau lebih tergantung jenis karya ilmiahnya.

Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

Latar belakang merupakan gambaran umum mengenai topik yang diangkat serta alasan memilih pokok permasalahan menjadi karya tulis. Sedangkan rumusan masalah berisi uraian tentang inti permasalahan yang akan ditelaah. Rumusan masalah ini biasanya ditulis sebagai daftar pertanyaan atau masalah yang diteliti.

Sementara untuk tujuan dan manfaat penelitian mencantumkan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan karya ilmiah tersebut. tujuan ini biasanya berhubungan dengan rumusan masalah. Sedangkan manfaat berisi manfaat yang bagi berbagai pihak dengan penulisan karya ilmiah itu.

Pada bab 2, kita akan menjumpai tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka ini uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji. Selain itu pada tinjuan pustaka juga dicantumkan uraian dari pemecahan masalah yang dikaji yang pernah dilakukan sebelumnya.

Tinjauan pustaka pada karya tulis ilmiah ini mensyaratkan agar semua referensi yang digunakan berasal dari sumber yang valid dan dapat dipercaya. Sumber-sumber tesebut bisa berasal dari jurnal penelitian, prosiding seminar maupun buku.

Memasuki bab 3, bab ini berisi tentang metode penulisan (non research) dan metode penelitian (research). Kedua metode ini adalah jenis metode yang biasa digunakan dalampembuatan karya tulis ilmiah.

Metode yang pertama adalah metode penulisan (non research). Metode ini menyajikan teknik pengumpulan data atau informasi, pengolahan data, analisis data dan kerangka berpikir.

Metode yang kedua adalah metode penelitian (non research) adalah metode yang menerangkan tentang penelitian yang dilakukan. Metode ini berisi tentang bagaimana observasi/pengkajian dilakukan. Termasuk di dalamnya lama, waktu, dan tempat dilakukannya observasi tersebut.

Selain itu, pada metode ini harus dicantumkan bahan dan alat yang digunakan, cara pembuatan, dan rincian biaya pembuatan. Di dalamnya juga menjelaskan mengenai bagaimana memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan analisis yang dilakukan.

Selanjutnya kita akan membahas bab ke-4. Pada bab ke-4, biasanya pada sebuah karya tulis ilmiah berisi hasil dan pembahasan mengenai penelitian yang dilakuakan atas masalah yang dikaji.

Sama seperti halnya metode penelitian, pada bab ke-4 ini juga harus berisi pembahasan non research dan research. Dengan demikian pembahasan yang ada dapat menjelaskan seluruh data dan penelitian yang dilakukan.

Pembahasan non research berisi uraian hasil kajian, temuan, ide pengembangan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan di awal. Penulisannya pun harus didasarkan pada data atau infomarsi serta tinjauan pustaka.

Sedangkan pada pembahasan research berisi tentang informasi/data/hasil pengujian data dari observasi atau dari penelitian yang dilakukan. Pembahasan ini berisi tentang uraian, interpretasi data dan analisis berkaiatan dengan produk yang dihasilkan dari observasi/penelitian/eksperimen yang dilakukan.

Pembahasan ini juga mencakup manfaat, kelebihan dan dampak dari produk yang dihasilkan. Sebagai catatan bahwa produk tersebut tidaklah harus berbentuk sebuah benda dapat pula berupa data yang telah diolah, teori, konsep ataupun temuan lain.

Bab ke-5 merupakan bab penutup. Bab ini adalah bab yang berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian dan karya tulis yang disusun.

Kesimpulan yang dibuat harus konsisten dengan analisis permasalahan dan menjawab tujuan. Artinya, kesimpulan harus mampu menjawab tujuan penelitian yang dilakukan.

Contohnya, tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah “untuk mengetahui apakah daun kresen dapat mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes”. Maka kesimpulannya, harus mampu menjelaskan apakah daun kresen dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah.

Selain dari kesimpulan, pada bab terakhir biasanya juga disertakan saran. Saran yang ditulis harus disampaikan secara spesifik dan sejalan dengan implikasi kebijakan yang berkaitan dengan karya tulis yang disusun.

4. Merangkai Bagian Akhir
contoh karya ilmiah singkat
kompasiana.com
Pada bagian akhir dari sebuah karya tulis ilmiah biasanya dicantumkan daftar pustaka beserta lampiran-lampiran yang mendukung. Daftar pustaka harus ditulis sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka. Sedangkan lampiran berisikan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Pada event-event lomba biasanya pada baian ini juga diminta untuk mencantumkan daftar riwayat hidup penyusunnya.

Dalam sebuah contoh karya ilmiah juga harus mencantumkan beberapa unsur lain selain yang terangkum pada langkah-langkah di atas. Unsur-unsur tersebut adalah halaman pengesahan, lembar pernyataan orisinalitas, daftar isi, daftar tabel/gambar/grafik/lampiran.

Halaman pengesahan ini memuat judul karya tulis ilmiah yang sudah ditandatangai oleh pihak yang terkait. Sementara lembar pernyataan orisinalitas adalah halaman yang memuat pernyataan penulis bahwa karya asli penulis.

Pada event-event lomba juga ditambahkan pernyataan bahwa karya tulis ilmiah tersebut belum pernah dipublikasikan dan belum pernah diikutsertakan dalam event sejenis.

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Berikut ini adalah sistematika atau aturan susunan penulisan karya tulis ilmiah secara umum:

1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Lembar Pernyataan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar/Tabel/Grafik/Lampiran
7. Abstrak
8. Bab 1 : Pendahuluan

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian

9. Bab 2: Tinjauan Pustaka
10. Bab 3: Metode

a. Metode Penulisan(Non Research)
b. Metode Penelitian (Research)

11. Bab 4: Pembahasan

a. Pembahasan Non Research
b. Pembahasan Reseacrh

12. Bab 5: Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran

13. Daftar Pustaka
14. Lampiran

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya sistematika di atas adalah sistematika secara umum. Kita bisa saja menjumpai contoh karya ilmiah dengan sistematika yang berbeda. Terutama di perguruan-perguruan tinggi, sistematika penulisannya bergantung pada aturan yang ada di perguruan tinggi masing-masing.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dperhatikan ketika kita akan menyusun sebuah karya tulis ilmiah. Apalagi jika karya tulis ilmiah tersebut nantinya akan diikutsertakan dalam event-event perlombaan karya tulis ilmiah.

Oleh karena itu di sini juga akan dijelaskan mengenai tips dalam menulis karya tulis ilmiah yang akan diikutkan pada event-even lomba. Berikut ulasannya:

contoh karya ilmiah sosial
cahkebumen89.wordpress.com
1. Karya tulis ilmiah yang disusun sebaiknya mengikuti panduan yang ditetapkan oleh pihak penyelenggara. Artinya segala bentuk peraturan yang ditetapkan harus dipatuhi. Termsuk jumlah lembar dan kata yang diperbolehkan.
Karena jika tidak hal ini bisa saja mengurangi penilaian dewan juri sekalipun karya tulis ilmiah kita sudah tergolong bagus.

2. Perhatikan siapa pihak penyelenggara. Dengan demikian kita mengetahui orientasi dan tujuan dari pihak penyelenggara. Sehingga kita juga akan dapat menentukan tema yang dengan mudah diterima oleh pihak penyelenggara.

3. Perhatikan juga siapa yang menjadi dewan juri. Harapannya, dengan mengetahui hal tersebut kita juga mengetahui sisi apa yang membuat dewan juri tertarik pada karya tulis ilmiah kita.

4. Berikan data-data yang dapat diinterpretasikan atau ditafsirkan dengan mudah serta bahasa yang mudah dipahami. Berikan kesan bahwa kita benar-benar menguasai apa yang kita kaji dalam karya tulis ilmiah tersebut!

Dengan demikian peluang karya tulis ilmiah kita lebih diprioritas semakin besar. Itulah adalah tips singkat bagi para pemburu lomb karya tulis ilmiah.

Nah, demikian adalah penjelasan singkat mengenai karya tulis ilmiah secara umum. Setiap jenis karya tulis ilmiah tentunya memiliki kekhasan tersendiri dari jenis karya tulis ilmiah lain. Akan tetapi secara umum, karya tulis ilmiah seperti yang telah dipaparkan di atas

TIPS MENINGKATKAN DAYA INGAT OTAK

Sebagai pelajar, sudah tentu kita harus memiliki daya ingat yang bagus untuk memahami setiap pelajaran. Terutama dalam menghadapi ujian nasional. Daya ingat dapat dilatih dan diperkuat. Daya ingat ibaratkan “pisau” yang harus terus diasah dan digunakan. Nah, bagaimana cara memperkuat daya ingat? Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Beri Nutrisi untuk Otak
Makanan adalah hal yang terpenting bagi remaja dalam masa pertumbuhannya. Namun, seringkali ini diabaikan. Ingin terliat langsing menjadi alasan mereka untuk melakukan diet yang tidak dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ahlinya. Mereka seringkali menganggap bahwa semua makanan dapat menyebabkan kegemukan. Padahal makanan memberikan nutrisi bagi tubuh kita terutama otak. Jika kita tidak memberikan nutrisi kepada otak kita, maka daya pikir dan daya ingat kita akan melemah. Sehingga kita tidak dapat belajar dengan baik. Tips saat Anda berada di sekolah sementara perut Anda merasa sangat lapar adalah dengan kunyahlah permen yang manis. Mengapa demikian? Permen itu manis karena mengandung glukosa. Dan glukosa merupakan nutrisi utama bagi otak. Sehingga otak Anda tetap bisa konsentrasi belajar.

2. Makan Makanan yang dapat Meningkatkan Daya Ingat
Setiap hari, banyak sel-sel otak yang mati dan terus-menerus dapat menyebabkan penurunan daya ingat. Kita dapat mencegah penurunan jumlah sel dalam otak. Salah satu caranya adalah dengan makan makanan yang mengandung antioksidan. Antioksidan dapat mencegah daya rusak radikal bebas pada otak sehingga sel-sel otak tetap dapat berfungsi dengan baik. Banyak sekali buah-buahan yang mengandung antioksidan yang tinggi seperti strawberry, blueberry, bayam, tomat, alpukat, dll.

Namun, sebaiknya hindari makan makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi. Hal ini disebabkan karena ketika proses berpikir dimulai, antar sel di dalam otak mulai terhubung. Hal ini harus berjalan dengan sangat cepat sehingga kita dapat berpikir dengan baik. Jika kita mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak dapat menghambat kegiatan tersebut dan bahkan dapat mematikan sel-sel otak. Hindari juga makanan yang mengandung omega 6.

3. Rajinlah Membaca dan Menyimak
Walaupun tidak semua isi buku yang kita baca dapat kita serap, namun sesungguhnya otak merekam apa yang kita baca. Dan setiap bacaan akan mempengaruhi cara berpikir kita. Semakin banyak kita membaca, maka tingkat pemahaman terhadap isi buku juga meningkat.

Saat guru atau pembimbing sedang berbicara, simaklah dengan baik. Karena isi buku akan tiga kali lebih mudah diserap ketika kita mendengarkan orang yang sedang menjelaskannya ketimbang kita yang membaca sendiri isi buku tersebut. Daya ingat juga akan meningkat ketika kita mencatat apa yang mereka katakan.

4. Tulis dan Ceritakan Kembali
Menulis apapun yang baru saja kita simak sangat membantu meningkatkan pemahaman hingga lima kali dibandingkan hanya membacanya. Sebenarnya saya sedang menuliskan apa yang saya dapat sesaat setelah membaca sebuah buku yang menerangkan tentang bagaimana cara memperkuat daya ingat.

Menceritakan apa yang baru saja kita simak bahkan dapat meningkatkan daya pemahaman hingga tujuh kali ketimbang kita hanya membacanya. Itu karena saat kita menceritakan kembali, segalanya yang kita dapat dari buku itu akan kita katakan dengan sendirinya. Bahkan itu belum terpikirkan oleh kita sebelumnya. Saat bercerita, otak kita akan bekerja lebih keras ketimbang saat kita menulis.

5. Praktekkan
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa setiap pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) harus dipraktekkan dan harus ada praktikum? Itu karena para pembuat kurikulum paham bahwa ketika kita mempraktekan apapun yang kita baca, maka itu akan meningkatkan pemahaman hingga sembilan kali daripada saat kita hanya membacanya saja. Selain itu, yang kita pelajari tersebut akan masuk ke Long Term Memory alias ingatan jangka panjang. Jadi, kita dapat mengingatnya dalam waktu yang lebih lama bahkan sulit untuk dilupakan. Oleh karena itu, kita harus mempraktekkan apapun yang baru saja kita pelajari dan kita baca.

TIPS ISLAMI AGAR HATI MENJADI TENANG


Dalam hidup, setiap manusia pasti memiliki kesedihan dan masalahnya masing-masing. Ada yang diberi masalah yang berat, ada juga yang biasa-biasa saja. Tidak sedikit dari masalah hidup itu membuat seseorang menjadi tidak tenang; menjadi resah, gelisah, stres, sampai mengalami gangguan tidur. Mereka yang merasa bahwa masalah hidup yang mereka miliki terlalu besar, hingga kemudian nekat melakukan hal-hal yang tidak seharusnya benar untuk dilakukan. Semua itu mereka perbuat hanya demi bisa menghindari masalah tersebut; bukan mengatasi.

Kegelisahan serta ketidaktentraman hati menjadikan orang mudah dipengaruhi oleh bujuk rayu iblis hingga terjerumus ke dalam perbuatan maksiat. Padahal, tiada ada Allah memberikan cobaan kepada hamba-Nya melainkan sesuai dengan kemampuan untuk menghadapi. Orang-orang yang mudah menyerah sesungguhnya hanya merugikan kepada diri mereka sendiri. Untuk itu, sangat penting untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan raga agar bisa menghadapi segala macam cobaan hidup di dunia ini.

Di dalam Islam sendiri diajarkan cara untuk kita bisa mendapatkan hati yang tenang sehingga dalam berbuat sesuatu tidak akan merasa tertekan maupun gelisah. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara agar membuat hati kita menjadi tenang sehingga dalam menghadapi masalah pun kita masih bisa bersikap optimis:

Dzikir
Dzikir berarti kita selalu mengingat Allah dalam setiap langkah dan perbuatan yang kita lakukan. Tidak ada yang paling bisa membuat hati kita menjadi lebih baik kecuali selalu mengingat kepada Maha Pencipta. Tanamkan dalam diri untuk senantiasa berdzikir baik dalam lisan maupun perbuatan, sehingga apa yang kita perbuatan adalah berdasarkan kepada mengharap ridha Allah SWT semata.

Allah SWT berfirman yang artinya;

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram.” (Q. S Ar-Ra’du : 28).

Shalat
Shalat yang dimaksud selain shalat wajib lima waktu juga baik bagi kita untuk memperbanyak shalat sunnah. Karena melalui shalat, merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri sekaligus dapat berkomunikasi kepada Allah SWT. Shalat juga bisa mengobati berbagai jenis penyakit hati seperti sombong, iri, dengki, termasuk untuk mendapatkan ketenangan jiwa.

Shalat yang dilakukan secara benar dan khusyu’ akan membantu membuat hati  menjadi lebih tenang. Selepas shalat kita juga bisa mengadu kepada Allah tentang segala keluh kesah kita, sekaligus berdo’a agar dipermudah dalam menghadapi masalah hidup. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;

“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan.” (Q. S. Al-Fatihah : 5).

Sabar
Ketika menghadapi masalah, ingatlah kalau semua itu diberikan oleh Allah bukan untuk menyulitkan kita, melainkan untuk menguji iman dan taqwa kita. Ketika kita sadar akan hal tersebut, yang perlu kita lakukan ialah bersabar dalam menghadapi segala macam permasalahan dan cobaan yang diberikan. Allah SWT berfirman yang artinya;

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah : 153).

Dengan bersabar, insya Allah kita bisa menghadapai segala sesuatunya dengan lebih tenang.

Membaca, mendengarkan, serta mengamalkan Al-Qur’an
Allah SWT berfirman yang artinya;

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (Q. S. Az Zumar : 23).

(baca juga: manfaat membaca al-quran)


Selalu bersangka baik kepada Allah SWT
Yang namanya positive-thinking itu tidak hanya kita lakukan kepada sesama manusia, melainkan juga kepada Allah SWT. Kita sadar bahwa hidup tidak pernah lepas  daripada ujian atau masalah. Semuanya adalah atas kehendak Allah SWT.  Jangan pernah menyalahkan takdir Allah atas apa-apa yang terjadi pada hidup kita karena sebenarnya Allah SWT memberikan ujian tidak lain untuk menguji iman dan taqwa kita kepada-Nya. Percaya, bahwa selalu ada hikmah di balik segala cobaan yang kita hadapi.

Membiasakan diri bersuci
Menjaga diri dari hadast dan najis dengan cara menjaga wudhu merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan hati karena dalam keadaan suci, insya Allah pikiran kita akan menjadi lebih tenang ditambah dengan selalu mengucap dzikir mengingat kepada Allah SWT.

Menjaga siaturrahmi
Sebagai manusia, kita perlu untuk saling berhubungan dengan sesama manusia karena kodrat kita memang sebagai makhluk sosial yang butuh beriteraksi satu sama lain. Akan tetapi, tidak jarang antar sesama manusia itu terjadi perselisihan atau kesalahpahaman yang kemudian menyebabkan pertikaian. Ini merupakan salah satu sumber penyebaba daripada ketidaktenangan hati.

Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang lain agar terjalin ketentraman dalam hidup. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;

“Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (menjalinkan hubungan baik) nescaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”(H. R. Ar-Rabii).

Senantiasa bersyukur
Dalam hidup, kita harus pandai bersyukur. Artinya, tidak hanya saat mendapatkan rezeki atau kesenangan, namun dalam keadaan sulit pun kita tetap harus bersyukur kepada Allah SWT. Dengan bersyukur, kita menyadari bahwa apa-apa yang kita miliki tidak lain segala sesuatunya hanyalah milik Allah SWT. Kita tidak memiliki apapun; harta, tahta, bahkan nyawa kita sendiri adalah milik Allah SWT.

Karena sadar bahwa Allah adalah pemilik segalanya, kita pun tidak perlu merasa sakit hati apabila suatu waktu kita harus kehilangan atau merasa kesedihan akan sesuatu hal. Kita percaya, Allah telah mengatur segala-galanya. Dengan begitu, kita pun akan merasa lebih lapang dan tenang karena Allah akan menjaga segalanya bagi kita.

Sebaliknya, bagi orang yang tidak pandai bersyukur, Allah SWT berfirman yang artinya;

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram rezekinya melimpah ruah dari segenap tempat tetapi nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.”

Yakin terhadapa pertolongan Allah
Sesulit apapun hidup, seberat apapun masalah yang kita hadapi, kita yakin bahwa Allah tidak akan memberi cobaan yang hamba-Nya tidak mampu untuk menghadapinya. Kita yakin bahwa Allah SWT pasti akan membantu kita melewati semua rintangan itu asal kita menjalaninya dengan ikhlas dan sabar serta selalu bertawaqqal kepada-Nya.

Sebab, ketidaktenangan terjadi ketika seseorang selalu memikirkan tentang beratnya hidup, tetapi ia lupa bahwa ada Allah yang selalu bersamanya. Mintalah pertolongan kepada Allah, niscaya Dia akan memberi pertolongan.

Allah SWT berfirman yang artinya:

 “Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagimu dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”



Memerhatikan dan sadar akan kekuasan Allah SWT
Manusia adalah makhluk yang lemah, sementara Allah SWT dengan segala kuasa-Nya mampu mengendalikan apapun. Sebagai manusia, kita harus menyadari bahwa tiada ada yang lebih berkuasa dibandingkan Sang Pencipta. Seseorang menjadi tidak tenang ketika ia memikirkan akan kemampuannya untuk menghadapi sesuatu, sedangkan ia lupa bahwa semua kekuatan dan kemampuan yang ia miliki datangnya dari Allah SWT.

Ketika manusia itu lupa bahwa Allah Maha Kuasa, ia akan berpikir bahwa ia pasti bisa menghadapi sesuatu. Namun ketika keadaan tidak memungkinkan, ia akan menjadi resah karena merasa dirinya tidak memiliki kemampuan. Padahal, ada Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT berfirman yang artinya;

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata; ‘Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati’. Allah berfirman ‘Belum yakinkah kamu?’. Ibrahim menjawab ‘Aku telah meyakininya akan tetapi agar hatiku tenang ‘. Allah berfirman ‘ ambillah empat ekor burung lalu cincanglah kemudian letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dgn segera’. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” .
 

WELCOME TO MY BLOG Published @ 2014 by Ipietoon

Blogger Templates